Monitoring Data Covid-19
Data terakhir di update pada: 21-05-2024 10:29 (dapat berubah sewaktu-waktu)
29.258
TERKONFIRMASI
(Tidak ada penambahan kasus baru hari ini)
0
KASUS AKTIF
0
DIRAWAT
0
ISOLASI MANDIRI
0
ISOLASI TERPUSAT
27.790
SELESAI ISOLASI (95,0 %)
(Tidak ada kasus sembuh hari ini)
1.468
MENINGGAL (5,0 %)
(Tidak ada kasus meninggal hari ini)
Zona Risiko Rendah dengan skor IKM : 2,45
KRITERIA PPKM KABUPATEN BOYOLALI | |||
LEVEL 1 | |||
Kasus konfirmasi baru per 100.000 penduduk minggu ini | 0 | Positif rate | 0% |
Kasus konfirmasi dirawat per 100.000 penduduk | 0 | Ratio kontak erat | 0 |
Kasus konfirmasi meninggal per 100.000 penduduk | 0 | BOR | 0% |
Angka Kesembuhan (%)
Angka Kematian (%)
Kasus Aktif (%)
Penambahan Kasus Baru per Kecamatan
Grafik Mingguan Covid-19
Peta Sebaran Covid-19
Data Vaksinasi
Data terakhir di update pada: 02-02-2023 14:15 (dapat berubah sewaktu-waktu)
KATEGORI | SDM KESEHATAN | LANSIA | PETUGAS PUBLIK | MASYARAKAT UMUM | REMAJA | TOTAL | ANAK-ANAK | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
TARGET | 3.658 | 118.670 | 60.311 | 555.620 | 97.513 | 835.772 | 95.426 | |||||||||||||||||||||
NAMA VAKSIN | D1 | D2 | D3 | D4 | D1 | D2 | D3 | D4 | D1 | D2 | D3 | D4 | D1 | D2 | D3 | D4 | D1 | D2 | D3 | D4 | D1 | D2 | D3 | D4 | D1 | D2 | D3 | D4 |
SinoVac | 5.179 | 5.150 | 42 | 0 | 66.640 | 59.713 | 84 | 0 | 30.611 | 29.360 | 61 | 0 | 33.534 | 319.461 | 387 | 0 | 79.507 | 78.814 | 39 | 0 | 215.471 | 492.498 | 613 | 0 | 87.138 | 83.667 | 0 | 0 |
AstraZeneca | 95 | 95 | 200 | 1 | 6.193 | 5.023 | 15.963 | 0 | 10.442 | 9.388 | 13.234 | 0 | 27.514 | 25.926 | 83.885 | 0 | 264 | 233 | 1.722 | 0 | 44.508 | 40.665 | 115.004 | 1 | 5 | 10 | 1 | 0 |
Moderna | 121 | 101 | 4.563 | 1.384 | 2.813 | 2.551 | 3.072 | 0 | 32.822 | 31.857 | 8.652 | 0 | 12.992 | 12.013 | 20.497 | 0 | 319 | 302 | 632 | 0 | 49.067 | 46.824 | 37.416 | 1.384 | 4 | 6 | 0 | 0 |
Sinopharm | 0 | 0 | 7 | 0 | 117 | 89 | 96 | 0 | 418 | 378 | 168 | 0 | 423 | 314 | 622 | 0 | 51 | 49 | 75 | 0 | 1.009 | 830 | 968 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Pfizer | 29 | 33 | 253 | 1.443 | 15.537 | 10.986 | 6.258 | 314 | 397 | 448 | 6.321 | 16 | 37.163 | 28.830 | 31.561 | 23 | 2.968 | 2.296 | 2.227 | 0 | 56.094 | 42.593 | 46.620 | 1.796 | 28 | 24 | 0 | 0 |
Covovax | 3 | 4 | 0 | 0 | 1.690 | 963 | 81 | 0 | 34 | 163 | 20 | 0 | 1.623 | 1.907 | 178 | 0 | 7 | 59 | 0 | 0 | 3.357 | 3.096 | 279 | 0 | 0 | 10 | 0 | 0 |
CAKUPAN (%) | 148,4 | 147,2 | 138,5 | 77,3 | 78,4 | 66,8 | 21,5 | 0,3 | 123,9 | 118,7 | 47,2 | 0,0 | 20,4 | 69,9 | 24,7 | 0,0 | 85,2 | 83,8 | 4,8 | 0,0 | 44,2 | 75,0 | 24,0 | 0,4 | 91,4 | 87,7 | 0,0 | 0,0 |

FAQ Seputar Covid-19
Coronavirus merupakan virus yang menginfeksi manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus ditemukan menginfeksi manusia pada Desember 2019 di Wuhan Cina kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Gejala umum berupa demam ≥38⁰C, batuk kering, dan sesak napas.
"Seseorang dapat terinfeksi bila menghirup atau menyentuh tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut penderita COVID-19 pada saat batuk, bersin, atau berbicara.
Droplet tersebut dapat juga jatuh pada benda di sekitarnya, kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut dan orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. "
- Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di mana ada virus COVID-19.
- Seseorang yang melakukan kontak erat (anggota keluarga, rekan kerja, dan tenaga medis) dengan penderita COVID-19.
Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh COVID-19. Namun orang dengan kondisi medis yang sudah ada (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi) lebih rentan untuk menderita sakit parah.
- Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
- Ketika batuk atau bersin, tutupi dengan tisu atau siku lengan atas.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
- Menerapkan 5M + 3T, yaitu
- Memakai masker.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
- Menjaga jarak.
- Menghindari kerumunan.
- Mengurangi mobilitas bepergian jauh, terutama ke daerah dengan kasus tinggi COVID-19.
- Testing, yaitu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui ada atau tidak gejala dan/ virus COVID-19 dalam tubuh.
- Tracing, yaitu penelusuran kasus positif dan kontak erat dengan penderita COVID-19
- Treatment, adalah tata laksana pengobatan bagi yang sudah dinyatakan positif ada gejala dan/ terinfeksi COVID-19 yakni dengan karantina mandiri maupun orang yang tanpa gejala dengan melakukan isolasi mandiri.
- Melakukan vaksinasi Covid-19
Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit COVID-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
Tahapan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia dibagi dalam dua gelombang, yakni:
Gelombang I (Januari-April 2021)
- Tenaga Kesehatan sejumlah 1,46 juta
- Petugas Publik sejumlah 17,4 juta
- Lanjut usia sejumlah 21,5 juta
- Masyarakat rentan (daerah dengan risiko penularan tinggi) sejumlah 63,9 juta
- Masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin sejumlah 77,4 juta
Pada tanggal 13 Januari 2021, program vaksinasi Covid-19 resmi dimulai. Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis vaksin perdana, diikuti sejumlah perwakilan tenaga kesehatan, TNI, POLRI, pemuka agama, guru, milenial, pengusaha, buruh dan pedagang.
Mekanisme atau alur pelayanan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya maupun pos pelayanan vaksinasi yaitu:
- Sasaran penerima vaksin Covid-19 melakukan registrasi ulang dan datang tepat waktu sesuai jadwal dan lokasi yang telah ditentukan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer
- Melakukan pengukuran suhu badan
- Melakukan pendaftaran dan registrasi di Meja 1
- Menjalani skrining pada Meja 2
- Menerima vaksinasi pada Meja 3
- Mendapatkan kartu vaksinasi pada Meja 4
- Penerima vaksin, menunggu 30 menit di ruangan untuk mengetahu ada tidaknya terjadi KIPI
Kriteria Risiko daerah berdasarkan warna
- Zona Hijau adalah kategori risiko tidak terdampak dengan kriteria: Tidak ditemukan kasus positif Covid-19, Penyebaran Covid-19 terkontrol, Risiko penyebaran tetap ada di tempat-tempat isolasi, Pengawasan ketat dan berkala dilakukan untuk mencegah timbulnya potensi kasus baru.
- Zona Kuning adalah kategori risiko sedang dengan kriteria: Ditemukannya kasus positif Covid-19, Transmisi dan imported cases bisa terjadi, Transmisi tingkat rumah tangga bisa terjadi, Kluster penyebaran terkendali dan tidak bertambah.
- Zona Orange adalah kategori risiko sedang dengan kriteria: Transmisi lokal mungkin bisa terjadi dengan cepat, Transmisi dari imported case mungkin bisa terjadi secara cepat, Kluster-kluster baru harus terpantau dan dikntrol melalui testing dan tracing agresif.
- Zona Merah adalah kategori risiko tinggi dengan kriteria: Transmisi lokal sudah terjadi dengan cepat, Wabah menyebar secara luas dan banyak kluster baru.
- Rapid tes Antibodi, adalah cara pemeriksaan berbasis darah guna mengidentifikasi paparan patogen di dalam tubuh manusia. Rapid tes mendeteksi antibodi immunoglobulin M dan G. Sampel yang digunakan adalah darah. Untuk mengetahui hasilnya adalah sekitar 5-10 menit
- Rapid Tes Antigen adalah tes yang mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19 secara cepat dengan pengambilan sampel swab nasofaring. Hasil nya muncul sekitar 30 menit.
- Swab PCR adalah cara pemeriksaan berbasis materi genetik (DNA dan RNA) dari virus SARS-COV-2. Pengambilan sampelnya dengan swab nasofaring dan swab tenggorok/ orofaring. Untuk mengetahui hasilnya adalah selama 1-2 hari.
- Karantina berarti membatasi kegiatan atau memisahkan orang yang tidak sakit tetapi mungkin terpajan COVID-19. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran penyakit pada saat orang tersebut baru mulai mengalami gejala.
- Isolasi berarti memisahkan orang yang sakit dengan gejala COVID-19 dan mungkin menular guna mencegah penularan.