STOP PENYALAHGUNAAN NARKOBA!

Penulis   : Arum Koesdyahmurti, S.KM

Editor dan Desain Grafis : Kartika Kirana, S.KM


Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Narkoba dapat menyebabkan kecanduan (adiksi). Istilah lain narkoba yakni NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) yang artinya bahan atau obat jika dikonsumsi (diminum, dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan) akan mempengaruhi  fungsi kerja otak, dan bila dikonsumsi terus menerus akan menyebabkan gangguan pada kondisi fisik, psikis, dan fungsi sosialnya, dapat menyebabkan ketagihan (adiksi) serta ketergantungan. Fakta lainnya juga menunjukan bahwa konsumsi NAPZA dapat menyebabkan perubahan emosi atau suasana hati dan berpengaruh pada suasana pikiran serta pada perilaku.

Di negara kita kasus narkoba sudah menyebar ke seluruh wilayah, terutama di kota-kota besar, bahkan dikatakan bahwa saat ini di kota-kota besar tidak ada wilayah yang terbebas dari bahaya narkoba. Narkoba saat ini sudah masuk pada wilayah-wilayah seperti kelurahan RW bahkan pada level RT. Kondisi permasalahan narkoba khususnya di kota besar sudah menjadi permasalahan yang sangat rumit.

Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak yang berbahaya pada berbagai aspek kehidupan. Di Indonesia, darurat narkoba dilihat pula dari kuantitas dan kualitas tindak kriminal hingga kerugian yang dihasilkan. Setiap tahun, narkoba telah merugikan negara hingga lebih dari Rp 50 triliun.

Upaya promotif preventif pada penanggulangan narkoba sangat penting, karena langkah ini  akan berdampak positif pada menurunnya: 1)  jumlah anak yang mulai merokok pada usia  muda; 2) jumlah orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol; 3) penyalahgunaan NAPZA; dan 4) menurunnya penyebaran dan penularan HIV AIDS. Upaya promotif preventif diharapkan dapat dintegrasikan dengan upaya-upaya penanggulangan dampak buruk zat adiktif lainnya terhadap kesehatan, termasuk rokok, alkohol, dan inhalans.

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan, terutama terhadap kaum muda yang rentan terpapar penyebaran narkoba, antara lain sebagai berikut:

·        Dukungan secara moral.

Dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, kerabat, teman, dan masyarakat sekitar akan mempengaruhi pemahaman generasi penerus bangsa terhadap efek samping pemakaian narkoba. Semakin kuat dan tepat, semakin efektif pula hasilnya;

·        Dukungan dari lembaga pendidikan.

Selain keluarga, sekolah memiliki peran penting dalam mensosialisasikan pencegahan narkoba. Materi penyuluhan yang diberikan pun harus dipastikan dapat dipahami oleh para pelajar;

·        Pemberitahuan sedini mungkin

Pernah mendengar kasus pemakaian narkoba oleh anak-anak kecil? Kasus ini jadi bukti kalau penyampaian seputar bahaya narkoba sepatutnya disampaikan sedini mungkin demi menyelamatkan generasi muda;

·        Jangan terlalu mengekang anak.

Sebagian orang yang merasa ketakutan kerap memasang aturan yang terlalu mengekang. Langkah ini justru akan memicu pemberontakan dari sang anak sampai menimbulkan kesalahpahaman yang menjerumuskan mereka pada hal-hal buruk;

·        Bantu anak kembangkan potensi diri

Selain menginformasikan dampak negatif narkoba, Anda juga perlu membantu anak mengembangkan potensi diri. Apalagi kalau mereka menaruh minat pada kegiatan positif yang akan membawanya pada masa depan yang lebih cemerlang.

 

 

 

Sumber :

Sasangka, Hari. 2003. Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana, Jakarta: Mandar Maju

Martono, L., & Joewana, S. (2008). Peran Orang Tua dalam Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Balai Pustaka.

Kemenkes RI. 2018. Bahaya Narkoba dan Pencegahannya

Kemenkes RI. 2014. Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Selamatkan Penggunanya

Bahaya Narkoba dan Pencegahannya, 16 September 2018, https://ayosehat.kemkes.go.id/bahaya-narkoba-dan-pencegahannya   

Berita Terkait